mirror of
https://github.com/Koko-boya/Grasscutter_Resources
synced 2024-01-31 23:23:19 +08:00
21 lines
1.7 KiB
Plaintext
21 lines
1.7 KiB
Plaintext
Bangsa Kogami — sejauh mata memandang hanyalah ladang yang tandus.
|
|
Ladang tandus membentang ke cakrawala di sekitar gundukan pasir besar tempat kedua samurai itu saling berhadapan.
|
|
Salah satu dari mereka adalah tokoh utama kita, dan kita akan menamainya samurai hijau agar mudah membedakannya.
|
|
Yang satunya lagi baru saja memasuki cerita ini. Kita akan menamainya samurai pucat.
|
|
Jika ini adalah kisah mengenai dua orang jagoan, mereka pasti sudah memasang kuda-kuda bertarung. Namun keduanya berada di sini bukan untuk bertarung. Mereka hanya memandang satu sama lain.
|
|
|
|
"Kamu kembali dari neraka ya?"
|
|
Ujar samurai pucat tersebut setelah beberapa saat mereka hanya saling terdiam.
|
|
"Rasanya nostalgia sekali bukan?"
|
|
Samurai hijau terlihat bahagia.
|
|
"Aku tidak bernostalgia karena hal semacam itu."
|
|
Samurai pucat itu menyela tanpa basa-basi.
|
|
Samurai hijau menutup matanya, seolah mengenang kembali masa lalu.
|
|
|
|
"Semuanya akan berakhir kalau kita sudah mengalahkan si penguasa jahat ... Dengan naif dan bodohnya, kita mengira seperti itu. Dan yang terjadi justru adalah permulaan dari mimpi buruk."
|
|
"Tiga belas samurai bergabung untuk mengalahkan Nakura Daimyo yang telah menghancurkan bangsa ini."
|
|
"Tapi walau Daimyo sudah tiada, Kogami tidak bangkit kembali, dan kekuatan kehidupannya terus menghilang."
|
|
"Tidak hanya itu: kota yang sekarang kehilangan penguasanya tersebut, Kogami, bahkan menjadi surga bagi mereka yang ingin menjarahnya."
|
|
"Para pahlawan yang sudah mengalahkan raja iblis yang licik itu pada akhirnya tetap tidak bisa melindungi tanah ini."
|
|
"Pada akhirnya, hanya dua yang selamat."
|
|
" ... Hei, ayolah, berhenti mengenang hal itu sebentar. Ada yang harus kita selesaikan dulu, kan?" |