2022-04-24 14:49:08 +05:30

19 lines
1.5 KiB
Plaintext

Busur halus yang dicat hitam, sangat sempurna untuk berbaur dalam pekatnya malam.
Dulu, busur ini adalah pilihan utama bagi para bangsawan untuk berburu,
Sampai suatu hari, busur ini jatuh ke tangan pencuri yang tidak pernah tertangkap.
Penggunanya menembak mahkota dari kepala bangsawan dalam diam,
Busur itu telah menembak banyak tali yang kuat dan melucuti banyak prajurit.
Busur itu dulu pernah bersumpah untuk membawa cahaya pada zaman kegelapan,
Untuk membawa keadilan, kemakmuran dan kebahagiaan kepada yang menderita.
Di masa lampau, dia memang membawa keadilan, kemakmuran dan kebahagiaan bagi yang menderita, dan membawa ketakutan bagi mereka yang berkuasa, memberikan mimpi buruk dan kemarahan tak berujung,
Dia melangkah ringan bagai hujan di atap dan teras, dan membawa musik bagi para penyair di lapangan,
Dia bahkan pernah mencabut batu safir dari pakaian bangsawan untuk diberikan kepada penyihir bermata biru, yang memburu para pencuri dengan tombak di tangan.
Namun sampai pada akhirnya, dia tetap tidak bisa memberikan senyum di bibir penyihir yang dikasihinya itu, sang penyihir yang hatinya sedingin batu safir yang diberikan padanya.
Pada akhirnya, wajahnya yang semanis bunga ternodai oleh darah orang tak berdosa, lalu dia menghilang tanpa jejak...
Pada akhirnya, pencuri itu mendengarkan nasihat saudaranya. Meninggalkan sumpahnya, berpgi berlayar ke lautan yang bukan milik siapa pun.
"Apakah dia masih mengingat laguku? Apakah dia ingat tahun-tahun di mana dia mengejarku, dari jalanan yang beraroma anggur dan lagu-lagu yang dinyanyikan darinya?"