2022-04-24 14:49:08 +05:30

19 lines
1.3 KiB
Plaintext

Aroma dari bunga yang mekar setiap tahun adalah pertanda awal bagi Desa Qiaoying untuk mempersiapkan upacara minum teh.
Saat bunga layu, teh yang wangi dipersembahkan di depan kuil.
Masa berbunga bunga ini sangat singkat, sama seperti kunjungan Adeptus yang singkat.
Yang tersisa hanyalah nama sang dewa obat dan banyak legenda yang samar-samar.
Dalam satu cerita, tubuh abadi dari dewa obat berubah menjadi cabang dari pohon teh kuno.
Dalam cerita lain, seekor binatang jahat yang dijinakkan membawa dia ke pegunungan dewa.
Masih ada satu cerita lain—
Begitu gadis muda itu tiba di darat, dia dengan cepat mengambil topi kerudungnya dari tanah dan dengan cepat meletakkannya di kepalanya.
Kalau bukan karena kerudung yang menutupi wajahnya, wanita muda itu selalu merasa malu dan tidak berani berbicara.
Pelaku yang menempatkannya dalam situasi ini tiba-tiba menjulurkan kepalanya keluar dari air,
seperti memamerkan kemenangannya kali ini, dengan sisik warna-warni yang bersinar.
*uhuk* "Kamu ingin pamer kalau kamu bisa berenang? Aku kutuk kamu supaya tenggelam di air cepat atau lambat!"
Meskipun dia sangat marah saat itu, tetapi kalimat yang dia ucapakan itu hanya lelucon.
Namun, cahaya yang berkilauan itu akhirnya menghilang ke dalam kolam yang dalam dan tidak pernah muncul kembali.