mirror of
https://github.com/Koko-boya/Grasscutter_Resources
synced 2024-01-31 23:23:19 +08:00
28 lines
1.5 KiB
Plaintext
28 lines
1.5 KiB
Plaintext
|
|
Pada zaman kuno, saat dataran masih berupa tanah tandus.
|
|
Seorang gadis, bertelanjang kaki di salju, mengikuti jejak Lord of the Tower.
|
|
|
|
Dulunya dia adalah kekasih gadis itu, namun angin yang kejam tidak akan pernah mengerti betapa rapuhnya manusia.
|
|
Dulunya dia adalah musuh gadis itu, namun perburuannya lebih daripada sekadar balas dendam sederhana.
|
|
|
|
"Aku memimpikan ombak dan pasir halus, aku memimpikan hutan hijau dan bumi"
|
|
"Aku bermimpi tentang boar bermain di semak-semak beri, aku bermimpi tentang menara yang menjulang"
|
|
Itulah kata yang diucapkannya kepada Raja Dewa dengan suara lirih namun tetap tak didengar.
|
|
|
|
Terbangun dari cinta buta, dia menyadari hanya dialah satu-satunya yang berbicara dengan ketulusan:
|
|
Karena dia berbicara tentang cinta, tetapi hanya disertai angin yang tajam bagai pedang.
|
|
Matanya menatap orang-orangnya di tengah badai yang menderu.
|
|
Percaya bahwa itu adalah simbol kekaguman dan kepatuhan yang tak tergoyahkan.
|
|
|
|
Itu era di mana tirani Angin Utara melawan Raja Menara,
|
|
Pemburu wanita itu mengira dirinya dicintai oleh tuan dari para budak.
|
|
Di akhir peperangan, dan saat angin pemberontakan pertama bertiup,
|
|
Dengan ditemani seorang pemuda tanpa nama, seorang elf, dan seorang kesatria,
|
|
Dia memanjat menara yang menjulang tinggi dan menantang sang Raja yang eksentrik tersebut.
|
|
|
|
"Akhirnya, aku bisa mendapatkan perhatiannya"
|
|
|
|
Namun, sampai saat dia menembakkan panah padanya,
|
|
Sampai saat angin yang menderu akan mencabiknya,
|
|
Baru pada saat itulah dia menyadari jarak yang ada di antara mereka.
|