2022-04-24 14:49:08 +05:30

21 lines
1.4 KiB
Plaintext

Anak panah kayu yang indah sangat umum di festival musim panas.
Di dalam kisah-kisah mendebarkan tentang Inazuma,
Ada legenda yang menceritakan pertemuan antara manusia dan sesuatu lain yang bukan manusia...
Untuk merayakan kehamilan istrinya, seseorang pergi ke kuil untuk berdoa.
Tetapi entah kenapa, aku membawa benda-benda ini ketika naik ke atas gunung,
Bola air pada usia tujuh tahun, muka rubah pada usia tujuh belas tahun,
Dan sekuntum bunga yang tidak akan layu dalam sepuluh atau ratusan tahun sekalipun.
Sebenarnya kenapa masih berharap untuk melihatnya lagi,
Meski tidak ada kata-kata yang cocok untuk menggambarkannya, dan meski hidupku memang sulit,
Dan kita butuh waktu cukup lama untuk mencari pewarisnya,
Seharusnya aku bisa berbahagia dengan hidupku-
Dalam perjalanan mendaki gunung, aku memilih jalan memutar khusus ke tempat di mana aku biasa menonton kembang api bersamanya.
Sambil menyibakkan semak-semak dedaunan ke sampingnya, aku seperti melihatnya duduk diam di atas batu berbalut pakaian putih.
Tetapi ketika melangkah maju, ternyata itu tidak lebih dari seekor rubah yang berjemur di bawah sinar matahari.
Mendengar suaraku menginjak ranting-ranting yang kering, dia melompat dan lari ke dalam hutan,
Seperti titik terang cahaya yang diciptakan oleh daun yang digerakkan oleh angin, berkedip-kedip sejenak dan menghilang.
Aku melangkah maju, hanya menyisakan anak panah kayu yang sudah tua di atas batu.