2022-04-24 14:49:08 +05:30

16 lines
1.0 KiB
Plaintext

Orang asing yang biasa menemukan harapan bagi orang lain di musim dingin,
bahkan gelas untuk minum pun diukir dari kristal es.
Meminum anggur dari gelas itu terasa seperti menyeruput es batu yang menusuk setiap sisi tenggorokan.
Orang biasa pastinya akan kesulitan untuk menikmatinya, namun prajurit yang pendiam itu justru menikmatinya.
Dia adalah prajurit yang dingin dan pendiam bagaikan es, menghalangi angin yang menusuk dari bintang-bintang dengan tubuhnya.
Seorang gadis pelukis yang tidak puas dengan hanya dilindungi saja, meninggalkan kata-kata terakhirnya kepada pengagumnya tersebut:
"Jika rasa takut dan putus asa yang merupakan sifat alami manusia itu menghancurkanmu, atau menyesatkanmu, maka..."
"...Kumohon, tetaplah hidup. Jangan binasa bersama kami, lenyap dan terlupakan di dalam salju."
Dengan meminum lagi anggur dingin dan pahit itu dia memperkuat tekadnya untuk perjalanannya, dan memalingkan wajahnya dari mata basah gadis itu,
Dan dia memulai jalur pencarian tanpa akhir, menuju salju dan daratan yang luas.