2022-07-12 13:03:35 +05:30

25 lines
2.8 KiB
Plaintext

<center>——Tirai Terbuka——</center>
<center>Penguasa kami yang paling suci, Tuan Putri Immernachtreich!</center>
<center>Terpujilah pemerintahannya yang bijaksana, terpujilah keputusannya yang adil, dan terpujilah penampilannya yang begitu menawan.</center>
<center>Petir menyambar untuknya, menara-menara tinggi dibangun atas namanya.</center>
<center>Wahai para penguasa tanah suci, serta Sekretaris Agung Ozvaldo Hrafnavins, kami berkumpul di sini untuk menunggu perintah darimu.</center>
<center>Juga para knight perkasa, berdiri diam bagaikan gunung yang menjulang tinggi.</center>
<center>Yang pertama, sang knight pemberani, tangannya menggenggam pedang tajam tiada dua yang bahkan dapat menembus sisik naga;</center>
<center>Yang kedua, sang knight setia, dengan zirah sekuat baja yang dapat menahan badai dari kepakan sayap naga;</center>
<center>Yang ketiga, sang knight baik hati, hatinya mulia dan penuh kebajikan. Kegelapan seperti apa pun takkan bisa menutupinya;</center>
<center>Para knight lainnya pun turut mengikuti, berkumpul di bawah menara, tepat di bawah kaki sang Tuan Putri.</center>
<center>Dengan tatapannya yang segelap langit malam, Tuan Putri bersabda kepada rakyatnya:</center>
<center>"Para pemberani, yang setia, yang berhati mulia, dan para rakyatku lainnya yang luar biasa, ikutlah bersamaku selamanya."</center>
<center>"Aku adalah penguasa tertinggi Immernachtreich. Selama jantungku masih berdetak, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian."</center>
<center>Para knight pun tunduk:</center>
<center>"Pedang dan zirah kami ada untukmu. Pedang kami akan menghancurkan semua yang menghalangimu, zirah kami akan menahan semua yang berusaha merusakmu."</center>
<center>"Hati kami juga ada hanya untukmu, semoga bisa selalu menjaga jiwa Yang Mulia."</center>
<center>Begitulah sumpah para knight kepada Tuan Putri mereka. Mereka adalah tangan sang Tuan Putri untuk membunuh naga jahat Tasraque.</center>
<center>Di kejauhan, sang naga Tasraque terbang merobek kegelapan malam yang menaungi semua makhluk hidup, dan ia pun membangun sarangnya.</center>
<center>Sang naga bergerak secara perlahan-lahan, sambil mengasah cakar dan taringnya. Dengan kobaran api ia membakar hati sang Tuan Putri, hingga matanya menjadi merah merona.</center>
<center>Ini adalah musuh yang ditakdirkan untuk Tuan Putri, dan pertempuran mereka tak terelakkan.</center>
<center>Tapi semua telah ditentukan oleh takdir. Siapa pun yang berhati mulia tidak perlu takut atau khawatir.</center>
<center>Bukalah kedua matamu, bersiaplah untuk menyaksikan kembalinya ia dengan membawa kemenangan.</center>
<center>——Tirai Tertutup——</center>
Catatan: Berdasarkan kisah "Bunga untuk Putri Fischl", Tuan Putri memiliki mata semerah batu ruby. Bagi aktris yang memerankan Fischl, silakan menyesuaikan dandanan seperti aslinya.