2022-04-24 14:49:08 +05:30

16 lines
917 B
Plaintext

Harapan terkoyak oleh kekuatan besar, janji untuk bertemu kembali hilang bagaikan bayangan.
Pengembara yang berkeliaran di seluruh dunia sekali lagi kehilangan rumahnya.
Senyum sinis yang merampas kebahagiaan orang yang dicintai,
Perselisihan tiada akhir yang menghancurkan hati dan jiwa.
Irama melodi yang lembut, lucu, dan menyenangkan,
Semuanya berubah menjadi suara dentang tajam yang keras dan dingin.
Untuk teman-teman lama, untuk orang-orang terkasih, untuk secangkir anggur yang tidak pernah bisa diminum lagi.
Untuk kebebasan, kehidupan, dan untuk balas dendam atas kejahatan yang merenggut senyumnya
Dengan tekad bulat, sang pengembara memetik senar terakhir dan menembakkan anak panah tajamnya yang terakhir.
Ketika hidupnya berangsur-angsur pindah ke tanah baru tempatnya berpijak, dia memandang ke arah langit biru.
Benar, ternyata langit di sini pun terhubung dengan langit di kampung halamanku...