Babak Satu Karakter yang Tampil: Kurotani Seishimaru ({NICKNAME}), Wakayama Keisuke (Sasano), Yano Machiko (Koharu) Adegan dalam ruangan di restoran yang sering dikunjungi Seishimaru dan Keisuke Wakayama Keisuke: Seishimaru, sudah lama kita tak bertemu. Wakayama Keisuke: Aku dengar sekarang kamu yang menangani semua urusan Klan Kurotani. Wakayama Keisuke: Sepertinya masalah di kediaman itu sudah terselesaikan. Wakayama Keisuke: Tuan dan Nyonya Kurotani sudah meninggal. Wakayama Keisuke: Sejak kepergian mereka, {M#anak laki-laki tertuanya}{F#anak perempuan tertuanya} mengemban tanggung jawab ini dan terus melayani masyarakat. Wakayama Keisuke: Tuan dan Nyonya juga pasti tenang setelah mengetahui hal ini. Kurotani Seishimaru: Dendam belum terbalaskan, tapi kamu bilang masalah sudah terselesaikan? Wakayama Keisuke: Ka-mu ingin membalas dendam? Wakayama Keisuke: Kita sudah bukan anak kecil lagi! Kenapa emosimu masih saja mudah bergejolak seperti anak-anak? Wakayama Keisuke: *huff* Dengan kemampuan Tuan Kurotani, seharusnya penyelidikan gagal ini tidak akan mungkin terjadi. Wakayama Keisuke: Tapi dia sendiri yang mengatakan kalau dia bersedia dihukum. Wakayama Keisuke: Hukuman dari para petinggi memang berat .... Wakayama Keisuke: Tapi Tuan Kurotani sendirilah yang memintanya. Aku takut masih ada sangkut paut yang belum selesai di dalamnya. Wakayama Keisuke: Klan Kurotani dan Wakayama sangatlah terhormat. Wakayama Keisuke: Dengan menyandangnya, berarti kamu otomatis adalah samurai yang bersedia melayani rakyat dengan tulus, berbeda dengan pengembara Ronin Nobushi itu. Wakayama Keisuke: Sebesar apa pun amarahmu, kamu harus tahan sekarang. Kamu sama sekali tidak boleh balas dendam. Kurotani Seishimaru: Yang aneh di antaranya adalah bawahan-bawahan para petinggi itu! Kurotani Seishimaru: Mereka seperti lupa daratan setelah ayahku meninggal. Wakayama Keisuke: Kamu pasti sudah dibutakan oleh amarahmu, kamu jadi menyalahkan orang lain yang tidak berhubungan. Tenang sedikit! Seishimaru melihat ke luar pintu. Kurotani Seishimaru: Siapa yang menguping di luar? Masuk. Wakayama Keisuke: Siapa kamu? Siapa yang memerintahkanmu untuk menguping? Machiko menunjukkan dirinya. Yano Machiko: Maaf, saya cuma penjual teh. Na-nama saya Machiko. Yano Machiko: Aku tidak bermaksud menguping. Yano Machiko: Seishimaru menyelamatkan saya kemarin, tapi dia tidak meminta imbalan beras atau uang. Yano Machiko: Saya tidak bermaksud menyinggung, tapi saya cuma ingin membalas kebaikan beliau, setelah ini saya akan lanjut menjual teh. Keisuke menatap Seishimaru, Seishimaru menganggukkan kepalanya. Wakayama Keisuke: Kamu ... Sudahlah. Cuma gadis penjual teh saja, bisa dimaklumi kalau kamu tidak paham tata krama yang berlaku. Wakayama Keisuke: Tetap saja, panggil dia "Master Kurotani" mulai dari sekarang. Wakayama Keisuke: Kurasa ini hal baik, kebetulan sekarang Klan Kurotani sedang butuh orang. Wakayama Keisuke: Bagaimana kalau kamu berhenti jualan teh dan mengikuti Master Kurotani? Yano Machiko: Saya tidak mau panggil dia Master Kurotani, saya rasa Seishimaru lebih enak didengar. Yano Machiko: Asal saya bisa makan kenyang ... hehe. Tentu saja, saya akan ikut Seishimaru. Wakayama Keisuke: ... Terserah kalian lah. Seishimaru, setelah Tuan Kurotani meninggalkan kita .... Wakayama Keisuke: Sekarang kamu yang memimpin generasi ini. Ingat, jangan bertindak konyol. Wakayama Keisuke: Kalau kamu biarkan emosi menguasaimu ... *huff* Pokoknya, yang terpenting nama keluargamu harus terus dilanjutkan dan tidak boleh terputus. Seishimaru Kurotani: Lagi pula, bukan orang tua yang mengadopsimu yang meninggal. Wakayama Keisuke: Dasar kepala batu! Kenapa masih saja masuk telinga kanan, keluar telinga kiri? Wakayama Keisuke: Coba jawab pertanyaanku, apa kamu benar-benar ingin menelantarkan keluargamu dan pergi melawan bawahan-bawahan para petinggi itu? Wakayama Keisuke: Mempermalukan tuan dan membawa petaka bagi keluarga? Seishimaru terdiam. Wakayama Keisuke: Bagus, bagus sekali. Sepertinya kalau kemarahanmu tidak reda, semua orang tidak akan bisa hidup tenang. Wakayama Keisuke: Kalau memang semua nasihatku tidak ada gunanya bagimu, biar aku jujur saja kepadamu: Wakayama Keisuke: Aku, Wakayama Keisuke, sudah jadi kepala Klan Wakayama sejak ayahku meninggal. Wakayama Keisuke: Dan algojo yang mengeksekusi kematian Tuan Kurotani itu adalah ayahku. Wakayama Keisuke: Aku tahu jelas kalau ayahku telah mencemari nama baik keluargamu, hubungan kita berdua juga sangat erat .... Wakayama Keisuke: Meski tindakan eksekusi itu dilakukan atas tuntutan pekerjaan, tapi sebagai temanku, aku ingin menjaga keluarga kalian sebisaku .... Wakayama Keisuke: Kalau kamu masih bertekad untuk membalaskan dendam, ayahku sudah meninggal. Wakayama Keisuke: Sebagai seorang anak, sudah seharusnya aku menanggung dosa ayahku. Balaskanlah dendammu kepadaku, apa kamu berani? Wakayama Keisuke: Kenapa? Kamu ragu karena persahabatan di antara kita? Wakayama Keisuke: Hanya sebatas itu saja tekadmu? Kamu bahkan belum siap mengakhiri pertemanan di antara kita! Kurotani Seishimaru: Aku bukan anak kandung juga kok, jadi marga ini tidak punya makna apa pun bagiku. Kurotani Seishimaru: Terlebih lagi, apa marga "Kurotani" ini lebih penting dari nyawa orang tuaku? Kurotani Seishimaru: Kalau begitu, jadilah saksi atas kesadaranku, ambil pedangmu! Kurotani Seishimaru: Oh ya, taruh Temari itu di atas meja. Seishimaru memejamkan matanya. Kurotani Seishimaru: Aku akan menutup mataku sampai kamu selesai meletakkannya. Kalau sudah, aku akan menunjuk dengan jariku. Kurotani Seishimaru: Kalau yang kutunjuk itu pedangmu, kita akan bertanding. Kalau yang kutunjuk itu Temari, maka persahabatan kita berakhir di sini. Kurotani Seishimaru: Mari kita serahkan semuanya kepada takdir. Wakayama Keisuke: Hmph, baiklah. Pedang ada di sebelah kiri Seishimaru dan Temari ada di sebelah kanannya. Seishimaru memejamkan matanya dan menunjuk ke sebelah kiri, dia lalu membuka matanya. Kurotani Seishimaru: Sepertinya sudah ditakdirkan kalau aku akan menghabiskan kehidupanku kali ini untuk balas dendam kepadamu, tekadku akan kupertahankan sampai mati. Wakayama Keisuke: Karena kamu sudah bertekad, aku juga akan menghadapinya layaknya pria sejati. Wakayama Keisuke: Semua kata-kata yang terucap dari mulutku pasti akan kulaksanakan sampai akhir. Akan kutunggu kedatanganmu. Wakayama Keisuke meninggalkan tempat itu. Babak Dua Karakter yang Tampil: Kurotani Seishimaru ({NICKNAME}), Yano Machiko (Koharu), beberapa Nobushi (aktor kolosal) Adegan di alam terbuka, alam liar yang dipenuhi rerumputan lebat Seishimaru bertarung dengan para Nobushi dan memperoleh kemenangannya. Yamada Hifumi: Kuminta kamu keluarkan kantung uangmu, tapi kamu menolak, kan?!? Semuanya, maju! Tanaka: Hehe, kamu yang minta sendiri. Yamamoto: Orang ini terlalu kuat. Kak Ichinisan, a-aku tidak bisa menang darinya. Yano Machiko: Tuan Seishimaru ... Tuan Seishimaru. Saya baru pergi beli onigiri saja, tuan sudah bertarung lagi? Yano Machiko: Kalau Tuan butuh sesuatu, beri tahu saya, saya yang akan melakukannya. Jangan beradu senjata dengan orang lain lagi. Yamada Hifumi: Tuan Samurai, aku mohon ampun. Kami tidak mau uangnya lagi, tolong ampuni kami! Yano Machiko: Hentikan, tolong. Bahkan saya yang tertangkap mencuri beras orang lain saja Anda selamatkan ... Yano Machiko: Anda bukanlah orang yang sesuka hati mengambil nyawa orang lain.